E – LEARNING DAN UBIQUiTOUS COMPUTING : Tugas 2
A. E – learning
1. Pengertian dan ciri - ciri
Terminologi e-learning cukup banyak dikemukakan dalam berbagai sudut pandang, namun pada dasarnya mengarah pada pengertian yang sama. Huruf e pada e-learning berarti elektronik yang kerap disepadankan dengan kata virtual (maya) atau distance (jarak). Sedangkan kata learning sering diartikan dengan belajar pendidikan (education) atau pelatihan (training). Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektonik. Secara luas, e-learning adalah alat yang digunakan sebagai sarana belajar mengajar dengan menggunakan aplikasi elektronik tertentu yang bertujuan untuk memudahkan pendidik (teacher/lecturer) dan peserta didik/pembelajar (learner) dalam penyampain materi-materi belajar dengan menggunakan sistem online via internet
E-learning adalah proses learning (pembelajaran) menggunakan/memanfaatkan TIK sebagai tools. Fokus e-learning adalah pada “LEARNING” (belajar) dan bukan pada “e” (electronic). E-learning juga berarti prose transformasi pembelajaran dari “Instructor Centric” ke “Learner Centric”.
Ciri khas e-learning yaitu tidak tergantung pada waktu dan ruang (tempat) yang luas sebagaimana ruang kelas konvensional. Pembelajaran dapat dilaksanakan kapan dan di mana saja. Dengan teknologi informasi e-learning mampu menyediakan bahan ajar dan menyimpan instruksi pembelajaran yang dapat diakses kapanpun dan dari manapun.
2. Kelebihan dan kekurangan e-learning
Menurut Bates dan Wulf (1996), kelebihan e-learning adalah :
a. meningkatkan interaksi pembelajaran (enhance interactivity)
b. mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility)
c. memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reach a global audience)
d. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).
Sedangkan kekurangannya adalah :
a. dengan adanya e-learning intensitas pertemuan antara guru dan siswa/murid, dosen dan mahasiswa menjadi berkurang karena smua kegiatan diprioritaskan melalui internet saja, sehingga proses tatap muka secara langsung pun tidak terlaksana lagi, dan secara otomatis peran guru ke murid dan juga dosen ke mahasiswa tergantikan oleh komputer dan internet.
b. dengan pengumpulan deadline tugas yang cukup relatif (bisa saja jangka waktunya lama) mereka pun dengan santainya mengerjakan, bahkan bisa saja langsung mengerjakannya dan mengumpulkannya tanpa ada proses revisi lagi (copy-paste jawaban pun tidak thindari lagi) dan tentu saja jawaban tersebut bisa dikumpulkan oleh orang lain.
B. Ubiquitous Computing
Istilah ubiquitous computing pertama kali dimunculkan oleh Mark Weiser, seorang peneliti senior pada Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1988 pada sebuah forum diskusi di lingkungan internal pusat riset tersebut. Istilah ini kemudian tersebar lebih luas lagi setelah Weiser mempublikasikannya pada artikelnya yang berjudul ”The Computer of the 21st Century” di jurnal Scientific American terbitan September 1991.
Dalam artikelnya tersebut Weiser mendefiniskan istilah ubiquitous computing sebagai:
”Ubiquitous computing is the method of enhancing computer use by making many computers available throughout the physical environment, but making them effectively invisible to the user”
Apabila diterjemahkan secara bebas maka ubiquitous computing dapat diartikan sebagai metode yang bertujuan menyediakan serangkaian komputer bagi lingkungan fisik pemakainya dengan tingkat efektifitas yang tinggi namun dengan tingkat visibilitas serendah mungkin.
Ubiquitous computing adalah paradigma baru yang dibangun, agar di kemudian hari, setiap benda yang ada di dunia, termasuk manusia itu sendiri menjadi unit-unit yang terintegrasi dalam suatu jaringan besar. Beberapa pakar komputer percaya bahwa generasi komputer berikutnya-generasi ketiga- akan berupa ubiquitous computing, yang menekankan pada distribusi computer ke lingkungan, ketimbang ke personal.
Ubiquitous adalah kebalikan dari realitas virtual. Jika realitas virtual menempatkan orang di dalam dunia yang diciptakan komputer, ubiquitous computing akan memaksa komputer eksis di dunia manusia.
C. Opini E-learning dan Ubiquitous Computing
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa kita sekarang berada di era ketiga revolusi komputer. Era di mana komputer telah berada di mana saja. Di era ini banyak barang elektronik yang terkoneksi dengan internet, misalnya handphone. Bila pada era pertama dari revolusi komputer ditandai dengan komputer mainframe yang berukuran raksasa dan digunakan bersama-sama oleh banyak orang (one computer many people), era kedua ditandai dengan eksistensi dan perkembangan dari personal komputer (one computer one person), maka pada era ketiga ini seseorang dalam kehidupannya sehari-hari dapat berinteraksi dengan banyak komputer (one person many computers).
Dan tentu saja e-learning dan ubiquitous computing sangat membantu kita dalam proses belajar. Dengan adanya kedua hal tersebut, kita tidak harus datang ke sekolah untuk melakukan proses belajar mengajar. Hanya melalui koneksi internet kita bisa berhubungan dengan guru tanpa harus bertatap muka secara langsung tapi tetap terjadi proses belajar mengajar. Serta mempermudah kita dalam mencari berbagai informasi.
Menurut saya, e-learning dan ubiquitous computing sangat bermanfaat untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Dan ini mulai diterapkan di sekolah-sekolah (seperti Wi-Fi), hanya saja kita tidak tau apakah fasilitas tersebut sudah dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Karena seperti yang kita ketahui masih banyak pengajar yang tidak bisa menguasai teknologi baru yang bisa digunakan dalam proses pendidikan. Padahal pengajar yang efektif adalah pengajar yang pandai memguasai teknologi dengan baik. Jika saja semua sekolah bisa memanfaatkan fasilitas tersebut maka negara Indonesia tidak akan tertinggal dari negara lain.
Munir, M.IT. 2008. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:Alfabeta
Sntrock, John W. 2008. Psikologi Pendidikan: edisi kedua. Jakarta:Kencana
www.google.com
1 komentar:
hmm . jadi qta Lbih baeq gunakan sistem pmbeLjaran yg gmna dund ?
Posting Komentar