PENYEMPURNAAN UAS


Learning is Fun!!

LEARNING IS FUN PADA PSIKOLOGI BELAJAR


Belajar adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tugas yang kompleks (dalam Gredler, 2011). Psikologi belajar merupakan salah satu mata kuliah pilihan pada psikologi pendidikan. Proses belajar melibatkan aktivitas kognitif dengan tiga aspek unik dari kecerdasan manusia. Pertama, manusia mampu mempelajari penemuan, penciptaan, dan ide-ide dari pemikir besar dan ilmuwan besar di masa lampau. Kedua, individu mampu mengembangkan pengetahuan tentang tempat dan kejadian yang belum mereka alami secara personal melalui pengalaman orang lain. Ketiga, manusia menyesuaikan lingkungan dengan diri mereka, bukan sekedar beradaptasi dengan lingkungan.
Pada mata kuliah psikologi belajar, ketiga aktivitas kognitif ini sangat berperan dalam pembelajaran. Misalkan, pada aktivitas pertama, para mahasiswa dituntut untuk mengetahui prinsip-prinsip belajar dari beberapa tokoh. Dimana para tokoh memiliki penelitian terhadap pembelajaran agar bisa menyimpulkan sebuah teori. Pada aktivitas kedua, mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengembangkan pengetahuan melalui pengalaman orang lain, seperti observasi langsung pada sekolah tritech. Jadi mahasiswa disini dituntut untuk mengembangkan teori Gagne melalui observasi mahasiswa terhadap sekolah tritech. Aktivitas ketiga, aspek ini juga digunakan dalam proses belajar. Yaitu setiap teori yang dipelajari sesuai dengan teknik yang mahasiswa senangi. Sehingga proses pembelajaran tersebut yang harus beradaptasi agar mahasiswa lebih mudah memahaminya, bukan mahasiswa yang harus beradaptasi agar bisa memahaminya.
Pada perspektif kognitif dikatakan bahwa belajar yang efektif dan efisien bergantung pada faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah bentuk pengetahuan dalam kerangka kognitif seseorang (pengetahuan tersembunyi, konseptual, dan metakognitif). Faktor eksternal yang penting adalah hakikat dan organisasi pengetahuan yang akan dipelajari. Pada proses belajar ini, faktor yang paling diperhatikan adalah faktor eksternal. Faktor eksternal sangat diperhatikan untuk meningkatkan faktor internal juga. Di mana sistem pengajaran dikemas semenarik mungkin (eksternal) agar motivasi belajar (internal) mahasiswa dalam mata kuliah psikologi belajar juga meningkat. Hal ini bisa dilihat dari prinsip mata kuliah ini, yaitu “Learning is Fun”.
Pada awal pertama perkuliahan, mahasiswa diminta untuk memilih tokoh mana duluan yang akan dibahas. Kemudian mahasiswa mendiskusikan teknik belajar yang mempermudah mahasiswa untuk memahami setiap teori-teori pada buku. Selain itu, mahasiswa juga membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 3 orang setiap kelompok. Kelompok ini berfungsi untuk saling membantu dalam memahami teori. Setiap bab pada buku akan ada tugas, baik bersifat individu ataupun kelompok, yang akan dipostingkan pada blog masing-masing.
Setiap tugas dituntut akan kognitif dan kreativitas dari setiap individu. Pada pembelajaran pertama, mahasiswa ditugaskan untuk membuat mindmap yang merupakan rangkuman dari BAB 1 yang membahas tentang teori belajar. Pada tugas awal ini sangat dituntut kreativitas agar mindmap tersebut terlihat menarik dan  mudah dipahami. Setelah itu, tugas ini mahasiswa posting di blog masing-masing. Tugas ini merupakan tugas individu. Tugas-tugas lainnya adalah mengaitkan teori dengan pengalaman masing-masing individu, contoh pembelajaran pada salah satu tokoh, sebuah kejadian yang mahasiswa alami pada saat proses belajar yang dikaitkan dengan teori belajar salah satu tokoh, dan yang terakhir observasi terhadap sekolah yang sudah menerapkan e-learning dan dikaitkan berdasarkan pembelajaran salah satu tokoh.
Dapat dilihat bahwa secara keseluruhan konsep dari pembelajaran psikologi belajar adalah learning is fun. Pada proses pembelajaran ini, tidak menuntut untuk menghafal semua teori-teori tokoh yang ada di buku. Melainkan mahasiswa dituntut untuk memahami masing-masing teori dari tokoh belajar dan dapat mengkaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga ketika mahasiswa sedang mengalami situasi belajar mahasiswa dapat mengaitkannya dengan teori belajar dari tokoh-tokoh tersebut.
Sistem pembelajaran yang menarik lainnya adalah pada saat pembelajaran teori Skinner. Mahasiswa diberikan tiga stimulus, yaitu satu lembar kertas HVS, satu lembar sertifikat, dan satu lembar kertas ukuran persegi panjang. Mahasiswa diminta untuk mengubah ketiga stimulus itu menjadi suatu benda yang lebih menarik. Pada akhirnya, mahasiswa diminta untuk mengaitkan hal ini dengan teori belajar Skinner. Dari sini juga bisa dilihat bagaimana cara dosen mengemas proses pembelajaran lebih menarik agar mudah dipahami oleh mahasiswanya.
Pada saat pembelajaran teori belajar behavioristik, Gestalt, dan Thorndike, teknik pembelajarannya adalah dengan menonton film “Kinky Boots”. Ini juga merupakan sistem pembelajaran yang sangat menarik. Jadi, mahasiswa diminta untuk membahas pembelajaran-pembelajaran yang ada di film dengan teori belajar dari ketiga tokoh tersebut. Mahasiswa juga diminta untuk mengaitkan proses menonton yang terganggu dengan teori belajar dari ketiga tokoh tersebut juga. Dari sini bisa dilihat bahwa setiap kegiatan yang belajar akan dikaitkan dengan teori belajar dari salah satu tokoh sehingga mahasiswa tidak hanya menghafal teori tetapi juga mengaitkannya langsung pada kenyataan yang ada.
Setiap hasil dari tugas yang diberikan, mahasiswa diminta untuk mempostingkannya ke dalam blog masing-masing, baik itu tugas yang bersifat individu maupun kelompok. Bahkan tugas UTS dan UAS yang diberikan juga dipostingkan dalam blog masing-masing. Oleh karena itu, mahasiswa juga dituntut untuk mengeluarkan kreativitas yang mahasiswa miliki. Setiap mahasiswa harus membuat blognya semenarik mungkin agar banyak peminat yang ingin membaca hasil postingan. Sistem pembelajaran ini juga memiliki group facebook dan blog khusus untuk psikologi belajar. Fasilitas ini memudahkan mahasiswa untuk dapat saling bertukar informasi, baik pada dosen ataupun antar mahasiswa. Proses pembelajaran ini benar-benar dikemas dengan menarik agar para mahasiswa mudah memahaminya dengan prinsip learning is fun.
Dosen juga meminta saran kepada siswa bagaimana teknik UTS dan UAS yang akan diberikan. Kemudian dari semua saran tersebut, bu Dina mencari jalan tengah untuk mengemas tugas UTS dan UAS agar lebih menarik. Pada tugas UTS mahasiswa disuruh untuk memilih salah satu tokoh teori belajar. Kemudian diminta untuk membuat suatu sistem pembelajaran di kelas sesuai dengan teori belajar tokoh tersebut. Mahasiswa diminta untuk membuat rancangan pembelajarannya dan hasil rancangan diposting dalam blog masing-masing. Pada pertemuan selanjutnya, akan dipilih secara random kelompok yang akan mempraktekannya ke dalam kelas. Setelah kelompok mempraktekannya kami diminta untuk memberikan tanggapan terhadap rancanagan kelompok tersebut.
Menurut saya, proses belajar pada mata kuliah ini lebih mendekati dengan teori belajar dari Gagne. Gagne mengatakan bahwa dalam proses belajar melibatkan keterampilan, apresiasi, dan penalaran manusia dengan semua variasinya, dan juga harapan, aspirasi, sikap, dan nilai-nilai manusia. Mendesain pembelajaran yang efektif mencakup identifikasi motif siswa dan penyaluran motif itu ke kegiatan yang produktif dalam rangka mencapai tujuan belajar (Gagne, 1977). Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan mahasiswa dan dosen berdiskusi bagaimana desain pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam satu semester, sehingga dosen mengetahui bagaimana motif mahasiswa dan melalui motif tersebut dapat menyalurkannya ke kegiatan belajar yang produktif.
Selama satu semester dalam mempelajari psikologi belajar, dosen berhasil dalam membuat dinamika belajar yang berprinsip “Learning is Fun”. Mahasiswa tidak hanya menghafal dan memahami teori-teori belajar tersebut tetapi juga dapat mengaitkanya langsung ke proses belajar pada kegiatan sehari-hari. Harapan saya sistem pembelajaran yang bersifat learning is fun ini tidak hanya pada matakuliah psikologi belajar tetapi juga matakuliah lainnya. Semoga postingan ini bermanfaat pada setiap pembaca, khususnya para pendidik dan pelajar. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tugas UAS

Learning is Fun!!
DINAMIKA BELAJAR PSIKOLOGI BELAJAR

Belajar adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tugas yang kompleks (dalam Gredler, 2011). Psikologi belajar merupakan salah satu mata kuliah pilihan pada psikologi pendidikan. Proses belajar melibatkan aktivitas kognitif dengan tiga aspek unik dari kecerdasan manusia. Pertama, manusia mampu mempelajari penemuan, penciptaan, dan ide-ide dari pemikir besar dan ilmuwan besar di masa lampau. Kedua, individu mampu mengembangkan pengetahuan tentang tempat dan kejadian yang belum mereka alami secara personal melalui pengalaman orang lain. Ketiga, manusia menyesuaikan lingkungan dengan diri mereka, bukan sekedar beradaptasi dengan lingkungan.
Pada mata kuliah psikologi belajar, ketiga aktivitas kognitif ini sangat berperan dalam pembelajaran. Misalkan, pada aktivitas pertama, para mahasiswa dituntut untuk mengetahui prinsip-prinsip belajar dari beberapa tokoh. Dimana para tokoh memiliki penelitian terhadap pembelajaran agar bisa menyimpulkan sebuah teori. Pada aktivitas kedua, mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengembangkan pengetahuan melalui pengalaman orang lain, seperti observasi langsung pada sekolah tritech. Jadi mahasiswa disini dituntut untuk mengembangkan teori Gagne melalui observasi mahasiswa terhadap sekolah tritech. Aktivitas ketiga, aspek ini juga digunakan dalam proses belajar. Yaitu setiap teori yang dipelajari sesuai dengan teknik yang mahasiswa senangi. Sehingga proses pembelajaran tersebut yang harus beradaptasi agar mahasiswa lebih mudah memahaminya, bukan mahasiswa yang harus beradaptasi agar bisa memahaminya.
Pada perspektif kognitif dikatakan bahwa belajar yang efektif dan efisien bergantung pada faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah bentuk pengetahuan dalam kerangka kognitif seseorang (pengetahuan tersembunyi, konseptual, dan metakognitif). Faktor eksternal yang penting adalah hakikat dan organisasi pengetahuan yang akan dipelajari. Pada proses belajar ini, faktor yang paling diperhatikan adalah faktor eksternal. Faktor eksternal sangat diperhatikan untuk meningkatkan faktor internal juga. Di mana sistem pengajaran dikemas semenarik mungkin (eksternal) agar motivasi belajar (internal) mahasiswa dalam mata kuliah psikologi belajar juga meningkat. Hal ini bisa dilihat dari prinsip mata kuliah ini, yaitu “Learning is Fun”.
Pada awal pertama perkuliahan, Mahasiswa diminta untuk memilih tokoh mana duluan yang akan dibahas. Kemudian mahasiswa mendiskusikan teknik belajar yang mempermudah mahasiswa untuk memahami setiap teori-teori pada buku. Selain itu, mahasiswa juga membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 3 orang setiap kelompok. Kelompok ini berfungsi untuk saling membantu dalam memahami teori. Setiap bab pada buku akan ada tugas, baik bersifat individu ataupun kelompok, yang akan dipostingkan pada blog masing-masing.
Setiap tugas dituntut akan kognitif dan kreativitas dari setiap individu. Pada pembelajaran pertama, mahasiswa ditugaskan untuk membuat mindmap yang merupakan rangkuman dari BAB 1 yang membahas tentang teori belajar. Pada tugas awal ini sangat dituntut kreativitas agar mindmap tersebut terlihat menarik dan  mudah dipahami. Setelah itu, tugas ini mahasiswa posting di blog masing-masing. Tugas ini merupakan tugas individu. Tugas-tugas lainnya adalah mengaitkan teori dengan pengalaman masing-masing individu, contoh pembelajaran pada salah satu tokoh, sebuah kejadian yang mahasiswa alami pada saat proses belajar yang dikaitkan dengan teori belajar salah satu tokoh, dan yang terakhir observasi terhadap sekolah yang sudah menerapkan e-learning dan dikaitkan berdasarkan pembelajaran salah satu tokoh. Dapat dilihat bahwa secara keseluruhan konsep dari pembelajaran psikologi belajar adalah learning is fun. Pada proses pembelajaran ini, tidak menuntut untuk menghafal semua teori-teori tokoh yang ada di buku. Melainkan mahasiswa dituntut untuk memahami masing-masing teori dari tokoh belajar dan dapat mengkaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga ketika mahasiswa sedang mengalami situasi belajar mahasiswa dapat mengaitkannya dengan teori belajar dari tokoh-tokoh tersebut.
Sistem pembelajaran yang menarik lainnya adalah pada saat pembelajaran teori Skinner. Mahasiswa diberikan tiga stimulus, yaitu satu lembar kertas HVS, satu lembar sertifikat, dan satu lembar kertas ukuran persegi panjang. Mahasiswa diminta untuk mengubah ketiga stimulus itu menjadi suatu benda yang lebih menarik. Pada akhirnya, mahasiswa diminta untuk mengaitkan hal ini dengan teori belajar Skinner. Dari sini juga bisa dilihat bagaimana cara doseng mengemas proses pembelajaran lebih menarik agar mudah dipahami oleh mahasiswanya.
Pada saat pembelajaran teori belajar behavioritik, Gestalt, dan Thorndike, teknik pembelajrannya adalah dengan menonton film “Kinky Boots”. Ini juga merupakan sistem pembelajaran yang sangat menarik. Jadi, mahasiswa diminta untuk membahas pembelajaran-pembelajaran yang ada di film dengan teori belajar dari ketiga tokoh tersebut. Mahasiswa juga diminta untuk mengaitkan proses menonton yang terganggu dengan teori belajar dari ketiga tokoh tersebut juga. Dari sini bisa dilihat bahwa setiap kegiatan yang belajar akan dikaitkan dengan teori belajar dari salah satu tokoh sehingga mahasiswa tidak hanya menghafal teori tetapi juga mengaitkannya langsung pada kenyataan yang ada.
Setiap hasil dari tugas yang diberikan, mahasiswa diminta untuk mempostingkannya ke dalam blog masing-masing, baik itu tugas yang bersifat individu maupun kelompok. Bahkan tugas UTS dan UAS yang diberikan juga dipostingkan dalam blog masing-masing. Oleh karena itu, mahasiswa juga dituntut untuk mengeluarkan kreativitas yang mahasiswa miliki. Setiap mahasiswa harus membuat blognya semenarik mungkin agar banyak peminat yang ingin membaca hasil postingan. Sistem pembelajaran ini juga memiliki group facebook dan blog khusus untuk psikologi belajar. Fasilitas ini memudahkan mahasiswa untuk dapat saling bertukar informasi, baik pada dosen ataupun antar mahasiswa. Proses pembelajaran ini benar-benar dikemas dengan menarik agar para mahasiswa mudah memahaminya dengan prinsip learning is fun.
Dosen juga meminta saran kepada siswa bagaimana teknik UTS dan UAS yang akan diberikan. Kemudian dari semua saran tersebut, bu Dina mencari jalan tengah untuk mengemas tugas UTS dan UAS agar lebih menarik. Pada tugas UTS mahasiswa disuruh untuk memilih salah satu tokoh teori belajar. Kemudian diminta untuk membuat suatu sistem pembelajaran di kelas sesuai dengan teori belajar tokoh tersebut. Mahasiswa diminta untuk membuat rancangan pembelajarannya dan hasil rancangan diposting dalam blog masing-masing. Pada pertemuan selanjutnya, akan dipilih secara random kelompok yang akan mempraktekannya ke dalam kelas. Setelah kelompok mempraktekannya kami diminta untuk memberikan tanggapan terhadap rancanagan kelompok tersebut.
Menurut saya, proses belajar pada mata kuliah ini lebih mendekati dengan teori belajar dari Gagne. Gagne mengatakan bahwa dalam proses belajar melibatkan keterampilan, apresiasi, dan penalaran manusia dengan semua variasinya, dan juga harapan, aspirasi, sikap, dan nilai-nilai manusia. Mendesain pembelajaran yang efektif mencakup identifikasi motif siswa dan penyaluran motif itu ke kegiatan yang produktif dalam rangka mencapai tujuan belajar (Gagne, 1977). Berdasarkan uraian diatas, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan mahasiswa dan dosen berdiskusi bagaimana desain pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam satu semester, sehingga dosen mengetahui bagaimana motif mahasiswa dan melalui motif tersebut dapat menyalurkannya ke kegiatan belajar yang produktif.
Selama satu semester dalam mempelajari psikologi belajar, dosen berhasil dalam membuat dinamika belajar yang berprinsip “Learning is Fun”. Mahasiswa tidak hanya menghafal dan memahami teori-teori belajar tersebut tetapi juga dapat mengaitkanya langsung ke proses belajar pada kegiatan sehari-hari. Harapan saya sistem pembelajar yang bersifat learning is fun ini tidak hanya pada matakuliah psikologi belajar tetapi juga matakuliah lainnya. Semoga postingan ini bermanfaat pada setiap pembaca, khususnya para pendidik dan pelajar. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tugas Individu


HASIL OBSERVASI PADA SEKOLAH TRITECH

   1.     Nama Observer               : Sri Rahmi W Hrp
  NIM                               : 091301053
   2.    Kelas                               : X TKJ 1 Executive
   3.    Mata pelajaran                : Alur Proses Produk Multimedia
  Nama guru                        : Afdal Syukri
   4.    Waktu mengobservasi       : 11.55  – 12.20 WIB
   Durasi                             : 25 menit
   5.    Jumlah siswa                    : 23 orang
   6.    Media Pembelajarn Guru   : laptop yang disambungkan ke LCD dan whiteboard
   7.    Media Pembelajaran Siswa : laptop
   8.    Situasi Fisik Kelas           :
a. Ukuran kelas                  : 9 x 6 1/3 keramik ukuran ± 80x80 cm
b. Jumlah kursi dan meja    : 24 buah
c. TV                                : 1 buah
d. Whiteboard                  : 1 buah
e. Mading                         : 2 buah
f. Jam dinding                  : 1 buah
g. Lemari kecil                  : 1 buah
h. AC dan Kipas                : 1 buah
i. setiap sisi dinding ditempelin banyak poster.

   9.    Alat Observasi :     -    Pulpen
                                     -          Buku tulis

  A.  Panduan melakukan observasi

Kaitan antara tahapan Belajar dengan Peristiwa Pembelajaran

Deskripsi
Tahapan Belajar
Kegiatan Pembelajaran
Hasil Oservasi
Persiap dan belajar 
an  Mengarahkan perhatian
Menarik perhatian siswa dengan menggunakan kejadian tidak seperti biasanya, pertanyaan atau perubahan-perubahan stimulus
Hasil observasi di kelas terlihat bahwa guru telah menarik perhatian siswa dengan cara menunjukkan background-background menarik di layar LCD  kepada para siswa dan juga   sering mengatakan “Coba perhatikan!!!” sehingga para siswa secara langsung memperhatikan hal-hal yang dijelaskan.
Guru juga terkadang menggunakan whiteboard untuk menarik perhatian siswa.
     Ekspektasi
Memberitahu tujuan belajar kepada pemelajar
Guru juga menjelaskan tujuannya, bahwa pembelajaran ini merupakan dasar pembelajaran yang dapat memudahkan siswa ke tahap selanjutnya jika telah menguasainya.
            Retrieval (pengambilan informasi dan/atau keterampilan yang relevan) untuk dimasukkan ke ingatan kerja
Merangsang ingatan atas belajar yang telah dipelajari sebelumnya.
Guru juga mengingatkan pembelajaran sebelumnya, yaitu bagaimana cara menggunakan logika. Dan juga cara menyatukan warna background dan tulisan kepada siswa.
Akuisisi dan kinerja
        Perspektif selektif atas ciri stimulus
Menyajikan stimulus dengan ciri yang berbeda
Guru juga menyajikan stimulus yang berbeda, seperti aneka ragam background menarik kepada siswa.
       Penyandian semnatik
Memberikan bimbingan belajar
Guru mengajarkan dari tahap awal, mulai dari animasi, background, dll, hingga tahap akhir.
        Retrieval dan respons
Memunculkan kinerja
Sayangnya guru tidak menyuruh siswa untuk memperaktekannya secara langsung di kelas. Padahal setiap siswa sudah membuka laptop. Jadi media tersebut kurang digunakan. Siswa hanya disuruh memperhatikan dan melaksanakan tugasnya di rumah. Sehingga kinerja mereka di kelas masih kurang. Hanya sebagain siswa yang penasaran yang mencobanya.
        Penguatan
Memberikan balikan informatif
Penguatan yang diberikan guru adalah bahwa pembelajran ini akan berpengaruh ke tahap selanjutnya yaitu pada saat penggunaan coreldraw atau photoshop.
Transfer belajar
        Pemberian petunjuk retrieval
Menilai perbuatan/kinerja
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil tugas mereka ke email. Batas pengerjaan tugas 1 minggu. Bagi siswa yang tidak mengerjakan akan mengurangi nilai ujian mereka.
        Generalisasi
Memunculkan kinerja dengan contoh baru
Untuk saat ini, siswa belum mengeneralisasi pembelajarannya. Tapi pada tahap selanjutnya mereka akan mengeneralisasikannya ke situasi baru yaitu pada penggunaan photoshop.

Jika dilihat secara keseluruhan pada sembilan tahapan belajar dari Gagne, hasil observasi menunjukkan bahwa guru tersebut secara keseluruhan telah menggunakan tahapan Gagne. Hanya saja guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk langsung memperaktekannya di kelas, sehingga media belajar yang dimiliki siswa kurang berguna dalam proses pembelajaran.

  B.  Proses melakukan observasi
Langkah- langkah utama dalam analisis tugas
Langkah
Deskripsi
1.  Mengumpulkan informasi awal
Awalnya saya membaca teori belajar Gagne pada bab 5.
2.  Mengidentifikasi representasi pengetahuan
Kemudian mengidentifikasi subteori yang cocok saya gunakan pada saat observasi.
3.  Mengimplementasikan teknik untuk memunculkan pengetahuan
Kemudian membuat pedoman observasi sesuai dengan teori yang saya gunakan. Pedoman ini berguna untuk membantu mendapatkan pengetahuan tentang  sistem pembelajaran di kelas yang akan diobservasi
4.  Menganalisis dan memverifikasi data
Kemudian menganalisis teori apakah sesuai dengan data yang didapat melalui observasi
5.  Memformat hasil untuk digunakan
Kemudian membuat format hasil observasi  yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah sistem pembelajaran di kelas tersebut sesuai dengan teori pembelajran   Gagne.


Testimoni
Terjun langsung ke lapangan untuk mengobservasi proses belajar mengajar pada Sekolah Tritech merupakan pengalaman yang menarik bagi saya. Dari sini saya dapat melihat keaktifan bertanya siswa dan kemajuan alat yang digunakan pada proses belajar mengajar. Hanya saja alat-alat tersebut masih kurang berfungsi secara baik. Contohnya saja, siswa tidak langsung mempraktekan pelajaran mereka pada laptop yang  sudah tersedia di depan mereka. Laptop tersebut  dibiarkan menganggur begitu saja. Tapi sayang, saya tidak mengobservasi dari awal mulainya pembelajaran.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments